SENJA KALA MERANA DI NEGERI ORANG


SENJA KALA MERANA DI NEGERI ORANG


Sebuah inspiration belaka

Mengapa mengalami senja kala merana di negeri orang? apakah senja kala yang baik atau pahit telah alami di negeri orang? dan bagaimana presepsi terhadapnya!


AMOBSI, Senja kala merana di negeri orang (Tanah rantau), memang sangat menyenangkan dengan segala tantangan di balik harapan-harapan yang di impikan. Mencari jalan untuk menuai benih-benih kehidupan masa depan harus menghadapi dengan berbagai ketergodaan. Dasar keterbukaan akal pikiran untuk mencari jalan hidup di tanah orang tanpa landasan sponsor baik dari orang tua maupun orang lain itu bukan di persoalkannya, semuanya tanyakan Allah bapakku Ia akan datang membawa berkat melalui orang lain. Hanya mempertanyakan diri kita sendiri pada keingin tahuan menjemput segala perkembangan kedepan tiada batas, hanya keingin tahuan yang membangkitkan dengan semangat hidup dimanapun, kemanapun, suasana apapun serta bagaimanapun. Katakanlah semoga hidup ini adalah bahagia dalam hati dan impian atas segala seribu harapan membawa dengan segala senyuman yang berlimpah.

Senja kala merana di negeri orang (rantau) sumber berakar dari segala pengalaman yang telah laluinya dan yang akan laluai di masa datang baik pengalaman pahit maupun pengalaman yang baik. Sebagai guru terbaik kehidupan akan datang membandingkan reprediksi diri kehidupan dulu dan kini.

Saya sendiri pelakunya sedang pertengahan jalan menanti-nantikan cita-citaku merana di rantau dengan membentuk senja kala yang sangat menakjubkan hari demi hari, waktu demi waktu. Siapa tahunya dan siapa menahunya, saya bertanya kepada siapapun di balik keluarga sanak saudara. Tiada kata balasan atas beribuan surat yang saya terlempar di meja tuan-tuan penguasa daerah diatas bumi ini pada awalnya. Dengan sekilas saja jual identitas diri dengan syarat-syarat yang di nyatakan tidak resmi pada hal tanda tangannya raja penjaga negeri ini sebagai sah. Mohon maafkan semua ini; tetapi hanya di katakana saja hidup mati itu bukan di tangan mereka saya juga bisa berjuang dengan cara berani mati dan berani hidup bersama Allah bapakku, demi masa depan. Bukan karena keterpaksaan yang saya maju berjuang akan tetapi keinginan yang membangkitkan, biarpun gagal apapun tetap yakin sampai berhasil. Jangan targetkan waktunya karena semuanya pada posisinya yang telah di targetkan oleh-Nya. Ini sebagai suasana senja kala di tanah orang dengan jerih payah bernaung semua keadaan.

Senja kala yang sedang merana di rantau enak tetapi pahit dan memakan hujan emas di negeri orang tanpa payung yang di naungkannya, hanya cuma Allah sendiri yang di naunginya di cela-cela kehidupan. Inilah pengalamanku untuk tobat sebuah kata dari seperjuangan kawan di sampingku, ini kata-kata solusi dia adalah anak manja dari orang tuanya. Tetapi kesabaran lebih utama dari pada kepanasan hilang sedetik, semua kehidupan di manapun bagaikan roda. Semuanya sebagai suatu pengalaman pelajaran buat saya, memberi nasehat kepada orang lain pada detik-detik waktu yang akan datang. Katakan dengan tulus hati bahwa; hidup itu bahagia semuanya karena talenta yang di limpahkan oleh Allah dengan penuh hati kepada saya. Semuanya siap terima dengan baik untuk menghadapi serba kehidupan di manapun berada, karena semuanya akan melanda pada waktu yang telah di targetkan. Tetapi kesanannya, jangan lepaskan prinsip iman kehidupan kita dari tubuh dan impian kita sendiri.

Aku renung dan presepsi semuanya ini, dari awal kelahiranku sampai kini senja kala yang sangat mengenangkan. Karena semuanya kisah kenangan tidak pernah melupakan dalam dada impian saya dan kita semua. Sekilas bayangan pengalaman nyata bagaikan dongeng di negeriku sendiripun juga pernah menuai sama hal dengan merana di negeri orang ini. Dimana ayahku dan dimana ibuku serta dimana kakak, adik bersaudara satu kandung. Semuanya terpencar dimana-mana. Belum pernah hidup bersama terkumpul satu tempat keberadaan mereka tiada kenal dan tiada tau sampai hilang satu per satu. Apakah itu kutukan, apakah itu imbas desakan dari luar, tidak tahu apa penyebabnya hanya Allah sendiri yang tau. Inilah seni kehidupan dunia nyata dengan membuka lempengan-lempengan sececer es. Dimana kawanku bernama ilmu yang perlu saya ketahui, carilah dengan penuh ketabahan dan kesabaran sampai berhasil. Kapan waktunya akan di usai keberhasilan sebuah perjuangan yang sedang menempuh tiada ketargetan kepastian waktu akan berakhir.

Senja kala merana di negeri orang betapa ada alangkahnya, isu sangat merendamkan dari pihak manapun baik sanak saudara, baik kawan-kawan seperjuangan, maupun pihak-pihak terkait. Belum tahu-menahu latar belakang kehidupan mereka, sumber dasarnya dari mana mereka bicara di depan senja kala ini. Memangkah benar sanak saudara, memangkah benar kawan seperjuangan ataukah memangkah benar punya rasa alami pengalaman senja kala rantau. Aku bangga saja apa pembicaraan dari mereka terhadapku, tetapi berikan kesenyumana saja sebagai suatu keajaiban Allah maha besar, maha kasih, maha mulia. Karena Dialah Bapakku menjaga dan melindungi Aku dan siapa saja di dunia ini. Senyumanku adalah doa bagi mereka supaya mereka tidak seperti saya. Saya tidak perlu jelaskan desakan-desakan yang pernah di keluarkan oleh mulut mereka, karena mulut adalah untuk bebas bersuara dari sumber pemikirannya.

Yah……..’ inilah desakan penilaian terhadapku oleh orang-orang manja dari segala harta dunia karena mereka duluhan lahir dan ketahui. Desakan kecintaan atau desakan fanatisme diskriminasi sebagai suatu kajian pengalaman senja kala di negeri orang di mana keberadaanku. Di tengah puing-puing dalam perjuangan begitu nyata semuanya ternyata pasti dan benar di saksikan oleh semua orang melalui cerita atau saksi mata mereka sendiri. Tetapi itu sebagai cerita belaka sekumpulan isu menjadi sebuah tulisan begitu panjang di nyatakan senja kala di negeri orang, inilah ilmuku. Semoga semua perjuanganku ini berhasil dengan selamat, Amin. agusmote*)

Catatan : jangan pernah kou saksikan; dan

Jangan pernah kou pendamkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar